Intel Core 2 Duo di Tahun 2022: Masih Layak Pakai?
Kalau berbicara komputer, baik komputer desktop maupun laptop, kita akan dihadapkan pilihan prosesor dari dua perusahaan penguasa produsen processor, yaitu Intel dan AMD. Intel yang terkenal dengan Core i-series-nya, sedangkan AMD dengan seri Ryzen-nya. Namun, tahukah Anda, jauh sebelum AMD Ryzen maupun Intel Core i-series merajai pasaran, ternyata ada satu seri prosesor yang dulunya sangat diminati pasaran, yang bahkan seri ini bisa disebut sebagai penggebrak teknologi di bidang komputer, karena mampu menawarkan prosesor yang kencang namun hemat daya. Siapakah gerangan?
Ya, itulah Intel Core 2 Duo. Intel Core 2 Duo muncul di saat produsen prosesor pada kehabisan akal untuk memproduksi prosesor yang lebih kencang. Meningkatnya frekuensi GHz processor memang terbukti membuat prosesor berjalan lebih kencang, namun berdampak pada penggunaan daya yang semakin boros. Arsitektur Intel Core 2 Duo hadir dengan membawa frekuensi clock speed yang tak terlalu fantastis, namun mampu menghasilkan performa jauh lebih kencang daripada Intel Netburst yang memiliki clock speed yang lebih tinggi. Tak heran jika PC yang ditenagai Intel Core 2 Duo menjamur dimana-mana pada eranya.
Saking populernya Intel Core 2 Duo, di tahun 2022 ini masih sering kita temui komputer desktop maupun laptop yang ditenagai oleh prosesor tersebut. Meskipun umurnya telah belasan tahun, Core 2 Duo, terutama PC berbasis LGA 775 masih menjadi solusi utama untuk merakit sebuah PC kere hore yang berharga sangat miring. Bayangkan saja, ada beberapa penjual yang menjual prosesor ini dengan harga hanya 20-ribuan saja! Ya, Anda tidak salah baca. Sebuah teknologi yang puluhan tahun silam hanya sebatas angan-angan science fiction saja, kini bisa dibanderol seharga dua porsi nasi bungkus.
Murah banget, bukan? Tetapi yang menjadi pertanyaan, prosesor yang sempat beken di pertengahan tahun 2000-an tersebut apakah masih layak pakai, terutama di tahun 2022? Mengingat semakin hari teknologi digital yang semakin berkembang, yang akan menjadi kekhawatiran bagi calon penggunanya apakah komputer yang telah berumur ±15 tahun tersebut masih mumpuni meladeni kebutuhan komputasi era sekarang. Penasaran jawabannya? Simak tulisanku berikut ini.
Intel Core 2 Duo vs 2022
Cara termudah untuk mengukur kecepatan suatu prosesor adalah dengan melakukan benchmark. Skor benchmark yang dihasilkan dapat menjadi tolok ukur perbandingan dengan prosesor-prosesor PC yang lebih modern. Lantas, bagaimana hasil benchmark prosesor Core 2 Duo ini, terutama jika dibandingkan dengan prosesor modern keluaran baru?
Hasil Benchmark Beberapa Prosesor Menggunakan Cinebench R15 |
Ada tiga prosesor Intel Core 2 Duo yang aku jadikan sampel benchmark kali ini, yaitu E6300, E8400, dan T6600. E6300 dan E8400 merupakan prosesor desktop PC, namun kedua prosesor tersebut dirilis dalam dua generasi yang berbeda. Sebut saja E6300 hadir di masa generasi awal Core 2 Duo (2006), sedangkan E8400 dirilis pada tahun 2008 yang mana seri Core 2 Duo telah mengalami pembaruan. T6600 sendiri merupakan prosesor mobile yang termasuk Core 2 Duo generasi kedua. Hasil benchmark ketiga prosesor tersebut paling tidak menggambarkan bagaimana performa Intel Core 2 Duo antar generasi, baik segmen mobile maupun desktop.
Dari grafik tersebut tampak jelas bahwa performa Intel Core 2 Duo tersebut tergolong low end, bahkan skornya setara dengan prosesor-prosesor laptop Intel Celeron yang mengisi laptop low budget low power. Hanya saja Intel Core 2 Duo E8400 yang tampak mengungguli dari prosesor-prosesor Celeron Mobile yang lebih modern tersebut. Memang di atas kertas, spesifikasi Intel Core 2 Duo sendiri lumayan decent. Sebut saja kecepatan clock speed yang mencapai 3.0 GHz, dengan L2 cache mencapai 6 MB. Walaupun demikian, tetap saja E8400 jauh ketinggalan dari Intel Pentium G4400 yang dirilis tujuh tahun lebih baru, meskipun keduanya sama-sama prosesor dual-core tanpa multithreading.
Terus apa arti dari semua grafik dan angka-angka yang aku sajikan tersebut? Ya paling tidak memberikan gambaran kepada kita bagaimana kemampuan prosesor usang ini menyelesaikan urusan komputasi kita di era sekarang, yang mana performanya kurang lebih setara dengan laptop-laptop low end berharga murah tersebut. Apakah itu artinya jajaran Intel Core 2 Duo masih layak pakai di tahun 2022? Toh performanya juga still usable for basic tasks, belum lagi harganya yang sangat murah?
Kekurangan Intel Core 2 Duo di Tahun 2022
Teknologi Prosesor yang Sangat Usang
Intel Core 2 Duo menduduki masa kejayaan pada kisaran tahun 2006-2009, sehingga paling tidak Core 2 Duo paling baru pun kini sudah berumur 10 tahun lebih. Memang membeli prosesor bekas tak ada salahnya, toh komponen ini termasuk komponen yang jarang sekali rusak. Salah satu kekurangan terbesar dari prosesor generasi lama adalah teknologi yang diusungnya sudah ketinggalan zaman.
Sebagai perbandingan, prosesor Intel Core generasi ke 12 telah menggunakan lithography hanya 10 nm saja. Core 2 Duo? sebesar 65 nanometer untuk core 2 duo generasi pertama, sedangkan yang generasi kedua diproduksi dengan ukuran transistor sebesar 45 nm. Penggunaan lithography yang kecil membuat kinerja prosesor lebih efisien dalam penggunaan daya. Itulah mengapa performa benchmark prosesor laptop Intel Celeron mampu bersaing dengan Intel Core 2 Duo meskipun penggunaan dayanya 10 kali lebih hemat ketimbang Core 2 Duo.
Prosesor Grafis yang Ketinggalan Zaman
Rentetan dari teknologi yang sudah ditinggalkan tersebut adalah chip pemrosesan grafis yang sudah sangat-sangat ketinggalan zaman. Terkesan lebay memang, tapi begitulah kenyataannya.
Sejatinya Intel Core 2 Duo series tak memiliki pemroses grafis terintegrasi di prosesornya layaknya prosesor-prosesor modern saat ini, melainkan mengandalkan chipset yang tertanam pada motherboard. Nah, berhubung socket LGA 775 telah lama mati, tak ada lagi produsen motherboard yang rela menggelontorkan uang untuk mengembangkan sebuah motherboard LGA 775 yang dilengkapi kartu grafis yang lebih modern.
What's the big deal, then? Toh PC-nya juga gak dipakai untuk main game? Ternyata salah besar, bung. Meskipun sepele, prosesor grafis turut mempengaruhi performa PC saat digunakan, terutama saat menjalankan sistem operasi terbaru. Integrated graphics di motherboard LGA 775 kebanyakan tidak memiliki driver yang mendukung sistem operasi terbaru, Windows 10 misalnya. Absennya driver ini, atau menggunakan driver yang tidak diperuntukan untuk sistem operasi tersebut dapat mempengaruhi stabilitas kinerja komputer, bahkan berpotensi membuat PC menjadi unusable, meskipun prosesor Core 2 Duo-nya masih mampu meladeni kebutuhan-kebutuhan komputerisasi ringan di era sekarang.
Solusinya? Mau tidak mau menggunakan VGA eksternal jika Anda pengguna komputer desktop. Tak perlu graphics card yang berharga mahal, yang penting memiliki dukungan driver untuk sistem operasi terbaru sekalipun. NVIDIA Geforce 210 salah satu contoh kartu grafis murah yang masih didukung oleh Windows 10.
Komponen Pendukung Tak Baru Lagi
Teknologi yang telah berusia lebih dari satu dekade ini wajar-wajar saja akan memiliki komponen-komponen pendukung yang tak baru lagi. Seperti motherboard misalnya, akan sulit sekali mencarinya yang masih kondisi baru. Belum lagi jika motherboard-nya hanya mendukung RAM DDR2, duh makin sulit mencari barang yang masih gress belum terpakai. Jadi, mau tak mau kita berkutat di barang-barang bekas jika ingin membangun PC berbasis Intel Core 2 Duo.
Ya, jika Anda orangnya hobi mengutak-atik komputer tidak masalah. Bagi orang awam? Rasanya mengubek-ubek marketplace komputer bekas demi PC Core 2 Duo idaman akan merepotkan sekali. Belum lagi harus melakukan troubleshooting dan mengganti komponennya apabila terjadi kerusakan. Toh, yang penting bisa memakai PC sebagaimana mestinya.
Kelebihan Intel Core 2 Duo di Tahun 2022
Murah!!!
Satu-satunya mengapa PC berbasis Intel Core 2 Duo layak dipertimbangkan adalah karena harganya yang super duper murah, dengan performa yang gak terlalu malu-maluin. Seperti yang aku sebutkan sebelumnya, harga prosesornya sendiri hanya dihargai sebesar 20-ribuan saja oleh mayoritas penjual PC bekas dan kurang dari sejutaan saja untuk PC komplitnya. Begitu juga untuk laptop Core 2 Duo. Most of them hanya dihargai sekitar sejutaan saja. Jadi, apabila dana sedang cekak dan memang sedang urgent-urgent-nya memerlukan unit komputer, Intel Core 2 Duo bisa dipertimbangkan.
Kesimpulan
Biar umurnya sudah sangat usang, Intel Core 2 Duo masih bisa unjuk gigi meladeni komputasi-komputasi ringan di era sekarang. Dibalik kekurangannya yang seabrek menurut kacamata penggunaannya di tahun 2022, harganya yang sangat terjangkau yang membuat komputer Intel Core 2 Duo masih menjadi primadona bagi sebagian besar masyarakat. Istilahnya it gets things done.
Intel Core 2 Duo. Gambar dari flickr.com |
Apakah membangun PC berbasis Intel Core 2 Duo masih layak dipertimbangkan di era sekarang? Menurutku balik lagi kebutuhan masing-masing. Jika Anda memiliki PC Core 2 Duo yang tak terpakai, apa salahnya memberikan kesempatan kedua untuk digunakan sebagai secondary PC. Tinggal pasang SSD, RAM minimal 4 GB, atau tambahkan juga kartu VGA jika diperlukan, dijamin PC usang tersebut bisa kencang was wus kembali.
Nah, jika Anda berencana untuk membeli komputer desktop ataupun laptop bekas dengan dana yang terbatas, to be honest aku kurang menyarankan untuk mengambil komputer yang ditenagai oleh prosesor generasi ini. Dengan "nambah dikit", ada baiknya pertimbangkan desktop ataupun laptop yang memiliki prosesor Intel Core i3 ataupun Core i5 generasi ke-2 ataupun ke-3. PC berbasis Intel Core i-series dari Sandy Bridge maupun Ivy Bridge kini menjamur di berbagai marketplace komputer bekas, dengan harga yang tak jauh beda dengan seri Core 2 Duo. Nambah dana sedikit, bisa mendapatkan PC Core i-series yang teknologinya jauh lebih modern ketimbang Core 2 Duo, dan juga jauh lebih kencang.
Ya, pada intinya balik lagi dengan kebutuhan masing-masing. Toh, prosesor Intel Core 2 Duo masih layak digunakan di tahun 2022 meskipun dengan segala keterbatasan yang dimilikinya.
Posting Komentar