Review Acer Aspire One D270: Netbook Mungil Yang Layak Dipensiunkan
Beberapa waktu yang lalu, aku berkesempatan untuk mereview netbook Acer Aspire One 722. Aku menggambarkan laptop tersebut sebagai laptop yang cukup unik, karena kemudahan upgrade pada komponen-komponen apabila kita membandingkannya dengan segmen di kelasnya. Nah pada kesempatan ini, aku akan ngereview Acer Aspire One D270. Sekilas Acer Aspire One D270 bentuknya mirip dengan Acer Aspire One 722, dan juga keduanya sama-sama dirilis pada tahun 2012 silam. Apa perbedaan diantara kedua laptop tersebut? Mana yang lebih baik?
Review Acer Aspire One D270 |
Kalau diperhatikan, kenapa sih Mangcoy suka mengulas netbook-netbook kentang, terutama keluaran brand Acer? Jawabannya silahkan tanyakan kepada pelanggan instal ulang yang nginstal dengan aku hahaa... Seperti kebiasaanku, kalau ada orang yang minta instal ulang, apalagi laptopnya cukup menarik buat diulas, akan aku buatkan tulisan reviewnya. Hitung-hitung menambah konten blog. Tapi ah sudahlah, nikmati saja tulisanku kali ini.
Overview
Dari segi desain, Acer Aspire One D270 memiliki bahasa desain yang mirip-mirip dengan Acer Aspire One 722 yang pernah aku review. Nampaknya Acer lagi suka dengan desain efek water drop ripple di casing belakangnya, terutama untuk segmen-segmen netbook. Tetapi jika diperhatikan lebih dekat, ternyata AOD270 memiliki ukuran lebih kecil daripada AO722. Ya, Acer Aspire One D270 hanya berukuran 10 inci saja. Meskipun di tahun 2012 popularitas komputer tablet semakin marak, netbook-netbook kecil seperti ini masih bayak peminatnya, terutama bagi yang memerlukan komputer Windows ringkas dengan harga sangat murah.
Dimensi laptop yang mini berimbas ke keyboard yang mesti menyesuaikan ukuran laptop. Bagi yang terbiasa mengetik di keyboard laptop berukuran normal, apalagi memiliki ukuran tangan yang jumbo, siap-siap akan mengeluhkan ketidaknyamanan disaat mengetik dengan laptop ini. Perlu penyesuaian lebih lanjut. Aku sendiri pun tak jarang mengalami typo disaat mengetik, belum lagi ruang gerak jari-jari tangan terasa sempit sekali. Tapi kalau tangannya kecil, kurasa bukan menjadi masalah.
Ukuran keyboard Acer AOD270 yang "mini" |
Masalah build quality, khas laptop murah keluaran Acer. Plastik-plastik tipis terkesan ringkih membaluti body laptop ini. Tak heran jika unit yang aku review ini terdapat beberapa bagian body yang sudah patah. Perlu agak berhati-hati ketika menghandle laptop ini. Ngeri patah-mematah euy.
Bergerak ke sektor tampilan, Anda mesti puas dengan layar mungil 10 inch dengan resolusi hanya 1024x600 saja, dengan reproduksi warna seadanya. Ya, cukuplah buat mengetik-ngetik dokumen. Kalau dipakai multitasking, resolusi layar tersebut rasanya kurang leluasa. Tampilan window terasa sumpek yang dikarenakan resolusi layar yang sangat kecil. Apalagi buat browsing, terutama di era tahun 2022 saat ini, tak jarang beberapa website yang layoutnya berantakan akibat resolusi 1024x600 sudah dianggap kadaluarsa dan tidak mendapatkan perhatian lebih lanjut.
Konektivitas
Menilik ke bagian konektivitas, meskipun ukuran laptop ini tergolong mini, tetapi pilihan port konektivitas benar-benar tidak pelit. Bayangkan, dimensi laptop yang hanya 11 inch saja bisa menampung port 3×USB 2.0, 1×VGA, 1×HDMI, 1×LAN, 1×SD Card, dan 2×3.5 mm jack yang masing-masing ditujukan untuk audio input maupun output. Biar kecil, Acer tetap tidak pelit dengan pilihan portnya. Berbeda dengan laptop modern sekarang, ukuran segede gaban, port USB hanya 2 biji, bahkan ada yang cuma satu. 😛
Meskipun ukurannya yang kecil, pilihan port tetap melimpah |
Performance
Bagaimana dengan tenaga processing laptop ini? Mari simak spesifikasi laptop Acer Aspire One D270 berikut ini.
Processor | : | Intel Atom N2600@1.6 Ghz |
RAM | : | 2 GB DDR3 |
Storage | : | 320 GB SATA HDD |
Graphics | : | Intel GMA 3600 |
Acer AOD270 ditenagai oleh Intel Atom N2600. Seperti yang kita ketahui, seri Intel Atom merupakan segmen prosesor mobile berdaya rendah yang tentunya menghasilkan performa rendahan pula. Namun yang uniknya, Intel Atom N2600 ini merupakan processor dual-core yang memiliki fitur hyperthreading, alias akan terbaca empat thread di Task Manager. Wiih dual core + hyperthreading mirip-mirip Intel Core i3 gak si? Secara "specification" bisa dikatakan demikian. Real world performance? Jangan harap.
2 cores 4 threads Intel Atom mau nyaingin Intel Core i3-series? Jangan harap |
Daily Usage
Memiliki fitur hyperthreading paling tidak membantu laptop ketika dihadapkan dengan urusan multitasking. Meskipun demikian, Intel Atom lansiran tahun 2012 ini nampaknya sudah tak mampu unjuk gigi lagi, alias tak mampu meladeni kebutuhan-kebutuhan dasar di tahun 2022. Dipakai ngetik masih okelah, dikombinasikan dengan Windows 7 yang terkenal ringan. Namun jika si laptop digunakan untuk berselancar ria di internet, ekstra kesabaran mesti Anda persiapkan. Tak jarang Task Manager melaporkan CPU Usage mencapai 100% hanya untuk me-loading halaman web yang ingin dibuka. Meskipun demikian, aku merasa kecepatan loading browsing laptop ini lebih cepat dibandingkan dengan Acer AO722 yang pernah aku ulas sebelumnya. Mungkin hal ini berkat fitur hyperthreading yang dimiliki Intel Atom ini beserta clock GHz berjalan lebih tinggi daripada AMD C-60 miliknya AO722.
Windows 7? Ya, Anda tidak salah dengar. Di setiap tulisanku yang sangat menekankan untuk tidak lagi menggunakan Windows 7, tapi di laptop ini masih terinstal Windows 7. Mengapa demikian? Hal tersebut disebabkan oleh Acer AOD270 hanya mendukung Windows 7 32-bit. Aku sempat menginstal Windows 10 di laptop ini. Memang, di Windows 10 laptop bisa dipakai sebagaimana mestinya, dengan catatan TANPA MENGINSTAL DRIVER GRAPHICS CARD. Intel sendiri tidak menyediakan driver untuk Intel GMA 3600, hanya situs resmi Acer saja yang menyediakan driver tersebut, itu pun driver buat Windows 7. Kalau dipaksa pakai driver Windows 7? Boom, bluescreen.
Apa sih pentingnya nginstal driver graphics card? Dampak utama yang paling terasa adalah kecerahan layar tidak bisa diturunkan, alias stuck di kecerahan tertinggi. Kalau mau maksa pakai Windows 10 di AOD270, ya siap-siap mengorbankan mata Anda. Di internet banyak tutorial agar bisa menginstal driver graphics card Windows 7 di Windows 10 tanpa bluescreen, salah satunya tulisannya Om Kelvin berikut ini. Itu pun buat netbook Samsung yang sama-sama memiliki Intel GMA 3600 sebagai pengolah grafisnya. Kalau mau coba, ya worth to try sih.
Berbicara tentang graphics card, Acer Aspire One D270 dilengkapi dengan pengolah grafis Intel GMA 3600, yang secara performa terkesan ala kadarnya. Jangankan mau main game, memindahkan window aplikasi dengan Aero Windows 7 yang aktif pun mesti patah-patah. Ngegame? Siap-siap menikmati animasi slide show. Menurutku wajar saja sih, karena Intel GMA 3600 sebenarnya pengolah grafis yang ditujukan untuk tablet, dengan nama asli PowerVR SGX545. Ya bayangin aja, pengolah grafis yang ditujukan buat tablet mesti memaksa memroses segala kebutuhan laptop konvensional yang terkenal lebih rakus resources, belum lagi ketika Windows 7 Aero dinyalakan. Untungnya prosesor Intel Atom yang "agak kencang" turut membantu kelancaran performa laptopnya.
Upgradability
Khas laptop lawas adalah memiliki kemampuan upgradability yang sangat baik. Apakah hal tersebut termasuk Acer Aspire One D270? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Untuk hard disk bisa diupgrade ke kapasitas yang lebih besar, atau hijrah menggunakan SSD, karena hard disk-nya sendiri berupa SATA 2.5 inch.
Untuk RAM, secara teori bisa kita ganti ke kapasitas yang lebih besar, karena Acer AOD270 ini memiliki RAM SODIMM DDR3 yang bisa dicabut, meskipun hanya satu slot. Realitanya? Menurut pernyataan resmi Acer, Acer Aspire One D270 hanya mendukung RAM maksimal 2 GB saja. Ya, unit reviewku kali ini sudah memiliki kapasitas RAM maksimal yang didukung oleh laptop. Tetapi menurut beberapa laporan, ada yang berhasil mengupgrade laptopnya menjadi 4 GB, walaupun di Windows akan terbaca hanya 2.99 GB. Kalau mau coba iseng, ya silahkan saja sih.
RAM yang terbaca oleh sistem operasi hanya 2.99 GB biasanya disebabkan penggunaan sistem operasi 32-bit. Solusinya? Instal sistem operasi yang 64-bit. Nah, yang jadi masalah, meskipun Intel Ark menyatakan Intel Atom N2600 mendukung instruksi 64-bit, pada prakteknya laptop ini tidak mendukung 64-bit, hanya 32-bit saja. Hal tersebut dideskripsikan oleh System Information yang menyatakan tidak mendukung 64-bit, ataupun di CPU-Z yang tidak menampilkan instruksi EM64T. Ada yang bilang absennya dukungan sistem operasi 64-bit tersebut dikarenakan para produsen laptop yang sengaja menonaktifkan kemampuan 64-bit di netbooknya. Kalaupun ternyata ada yang berhasil menginstal sistem operasi Windows 64-bit, ya good luck buat cari drivernya. O iya bisa jadi RAM yang terbaca kurang dari 4 GB tersebut disebabkan oleh si prosesornya itu sendiri yang hanya mendukung kapasitas RAM maksimal 2.44 GB. Informasi lengkapnya bisa Anda lihat di Intel Ark Prosesor Intel Atom N2600.
System Information yang mengatakan Acer AOD270 tidak mendukung sistem operasi 64-bit |
CPU-Z Prosesor 64-bit vs Non 64-bit |
Conclusion
Pesona netbook cukup membuat perhatian bagi para peminatnya di eranya dahulu, apalagi pamor mobile computing semakin meningkat. Meskipun smartphone terkini memiliki performa jauh lebih baik ketimbang netbook-netbook lawas, tetapi masih banyak penggunanya hingga saat ini. Selain bentuknya ringkas dan mampu menjalankan aplikasi-aplikasi Windows layaknya laptop normal, harganya yang sangat murah yang menjadi penyebab utama mengapa laptop ini kian banyak diminati di pasar barang bekas. Tak semua netbook yang mampu survive di era komputasi zaman sekarang, termasuk Acer Aspire One D270 yang layak dipensiunkan.
Buruknya dukungan jangka panjang terhadap komponen hardwarenya yang membuat laptop ini cepat memasuki masa pensiun, sehingga tak memiliki banyak pilihan sistem operasi selain Windows 7. Belum lagi absennya instruksi 64-bit yang semakin membatasi buat menjalankan aplikasi-aplikasi modern. Kalau mau tetap menggunakan sistem operasi modern with latest and greatest security, mau tak mau get your hands dirty dengan mengutak-atik environtment Linux.
Apakah laptop ini layak dibeli, terutama di tahun 2022? Jawabannya absolutely no. Masih mending memilih kakaknya saja, yaitu Acer Aspire One 722 yang sempat aku ulas sebelumnya. Walaupun prosesor AMD C-60 lebih lelet ketimbang Intel Atom N2600 miliknya Acer AOD270, paling tidak Acer AO722 support sistem operasi 64-bit dan bisa menjalankan Windows 10 flawlessly. Grafis AMD Radeon HD 6290 miliknya AO722 pun jauh lebih kencang ketimbang Intel GMA 3600 miliknya AOD270, sehingga Anda masih bisa menikmati gaming ringan dengan netbook tersebut.
Acer Aspire One D270 Yang Layak Dipensiunkan |
Lantas bagaimana bagi para pemilik Acer Aspire One D270? Ya mesti agak berhati-hati saja ketika sedang online di internet, mengingat support terhadap Windows 7 sudah berakhir dua tahun yang lalu. Belum lagi ancaman virus yang menghantui sistem kita. Kalaupun sekedar buat mengetik dengan Microsoft Office, kurasa cukup mumpuni. Tapi dalam beberapa waktu ke depan, mau tak mau, suka tak suka, semakin banyak aplikasi-aplikasi terbaru yang tak dapat dijalankan di Windows 7, yang nasibnya nanti bakal ngikutin seperti Windows XP.
Posting Komentar